Review Anime: Mahou Sensou (Kisah Penyihir Dibalut dengan Romance)

Animers – Selamat malam untuk semua sahabat Animers. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan review kepada anime yang bisa dikatakan cukup populer yakni, Mahou Sensou.

Bagi kamu yang tidak tau, Mahou Sensou merupakan anime yang memiliki cerita memukau dengan berbagai plot twist mecengangkan. Biar kalian tidak penasaran yuk kita simak review kali ini.

Tanpa membuang waktu ini dia reviewnya.


Detail Anime:

– Judul: 魔法戦争 (Mahou Sensou)
– Judul Alternatif: Magical Warfare;
– Tipe: TV (Januari 2014)
– Genre: Action; Supernatural; Romance;
– Episode: 12
– Rating: Strong Violence (Bloody Scenes) and Strong Eroticism (Occasional Nudity)

Sinopsis:

Sejak disalahkan atas kecelakaan yang menimpa adiknya, Nanase Takeshi tidak pernah lagi merasa betah berada di rumahnya sendiri dan selalu berharap dapat pergi ke tempat yang jauh.

Pada suatu hari, setelah tanpa sengaja bertemu dengan seorang gadis bernama Aiba Mui dan membantunya lolos dari kejaran sekelompok orang, harapan Takeshi akhirnya terkabul.

Terlibat dalam masalah Mui menyebabkan kekuatan sihir yang tertidur di dalam diri Takeshi bangkit, maka dia pun kemudian diharuskan tinggal di Houkai Sekai, sebuah dunia paralel yang kini berada di ambang kehancuran akibat peperangan besar di antara para penyihir


Jalan Cerita:

Anime ini memiliki cerita yang sangat linear. Dia coba menambahkan beberapa twist di sana-sini, seperti misalnya perseteruan pribadi Takeshi dan Gekkou, tetapi pada akhirnya dia tidak lebih daripada berupa pertempuran antara kebaikan melawan kejahatan.

Dan semua twist tersebut tidak memberi cukup banyak perubahan terhadap jalan cerita yang sejak awal sudah bisa ditebak.

Dia juga coba menambahkan bumbu komedi dan romance untuk sesekali memberi rasa berbeda, tetapi ini pun kemudian hanya menjadi upaya yang sia-sia.

Baik sisi komedi, yang paling banyak datang dari kesalahan Kazuma saat menggunakan sihirnya, maupun sisi romance, yang diangkat melalui kejadian-kejadian canggung ala anime genre harem.

Keduanya terasa sangat dipaksakan masuk begitu saja ke dalam cerita, tidak dipersiapkan dengan cermat agar sejalan dengan cerita utamanya ataupun diatur supaya muncul dengan timing yang tepat.

Namun setidaknya, anime ini mampu menulis kisah latar tentang dunia yang terbagi dua dan persaingan antar kelompok penyihir dengan cukup baik, sehingga meski tidak punya daya tarik tertentu, ceritanya tetap jelas dan mudah dimengerti.


Karakter:

Sebagian tokoh di anime ini tidak dipersiapkan cukup matang untuk memiliki korelasi yang kokoh dengan ceritanya. Contoh yang paling mudah terlihat adalah pada Takeshi, Kurumi, dan Kazuma.

Mereka yang memang tinggal di Houkai Sekai masih bisa dimaklumi, tetapi harus ada alasan yang jauh lebih kuat bagi orang-orang seperti mereka bertiga yang tinggal dengan aman di dunia yang damai untuk pindah ke dunia yang sedang dilanda perang.

Alasan semacam keengganan Takeshi pulang ke rumah karena pertengkaran dengan keluarganya terasa terlalu dibesar-besarkan, sementara keinginannya untuk membantu Mui hanya berlaku pada bagian awal cerita.

Dengan kata lain, meski mulanya Takeshi terdorong oleh rasa empati terhadap masalah yang dihadapi Mui, ketika masalah tersebut telah terselesaikan, seharusnya dia tidak punya alasan lagi untuk terus bersamanya di Houkai Sekai.

Dan sebagai konsekuensinya, selain alasan bahwa mereka cuma ingin menemani Takeshi itu sendiri sudah sangat lemah, begitu Takeshi kehilangan alasannya, Kurumi dan Kazuma juga semakin tidak punya tujuan yang jelas di Houkai Sekai.

Tampaknya, anime ini menyusun tokoh-tokohnya mulai dari peran mereka di dalam cerita, tetapi ketika kemudian dituntut untuk menjelaskan bagaimana mereka sampai bisa mengisi peran tersebut, dia tidak sanggup menyediakan jawaban memuaskan.


Art:

Memang terdapat momen-momen ketika kekuatan sihir para tokohnya ditampilkan dengan baik hingga kedahsyatan mereka bisa segera terasa, tetapi jumlah momen semacam ini masih terlalu jarang.

Lebih sering, kualitas animasi gerakan tokoh-tokoh tersebut berada pada level rata-rata atau bahkan di bawahnya. Yang paling disesalkan adalah bahwa anime ini sebenarnya tidak kekurangan kesempatan untuk menjadi sesuatu yang luar biasa.

Ada cukup banyak pertarungan sihir yang terjadi di sepanjang cerita, namun anime ini tidak memanfaatkan semua kesempatan tersebut, sudah merasa puas hanya dengan beberapa lingkaran sihir dan permainan cahaya yang sederhana.

Alhasil, meski dengan semua potensi yang dia simpan, visual anime ini justru lebih cenderung menjadi sisi negatifnya.


Musik:

Untuk musiknya sendiri, anime ini lebih memfokuskan diri terhadap hentakan yang cukup oke. Dengan kesesuaian cerita serta backround menambah daya tarik dari anime ini.

10

Ide dasarnya sederhana saja. Ada sekelompok penyihir baik yang sedang bertempur melawan sekelompok penyihir jahat. Namun anime ini kemudian berusaha mengembangkannya lebih rumit, maka dia pun menambahkan bumbu komedi romantis ke dalam ceritanya dan rahasia-rahasia pribadi pada tokoh-tokohnya. Sayangnya, semua upaya tersebut tidak pernah dilakukan dengan benar, sehingga mereka akhirnya hanya menjadi hiasan yang tidak perlu atau bahkan sebaliknya justru cuma mengganggu. Barangkali akan jauh lebih baik seandainya anime ini sejak awal menerima saja kenyataan bahwa kemampuannya memang terbatas, sebab satu-satunya hal dari anime ini yang terus bisa dinikmati dari episode ke episode adalah kesederhanaannya tadi. Nilai 6,5 dari 10 (Poorly built complexity)

  • Jalan Cerita 8
  • Karakter 8
  • Art 8
  • Musik 16
Comments

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More