Review Anime – Kannagi (Patung Dewi Yang Berubah Menjadi Dewi?)

Halo-halo, naisu to meet you! Hari ini dan Kali ini saya akan me-Review Anime – Kannagi (Patung Dewi Yang Berubah Menjadi Dewi?)

Anime yang dewinya mirip di Konosuba alias agak sedeng, ini lumayan bisa seru buat ditonton.

Terutama karakter-karakternya yang entah kenapa dapet banget kesan erotisnya dan untuk anime kaya gini bisa dapet banyak R-18-nya.

Yah, langsung saja ini dia Review Anime – Kannagi (Patung Dewi Yang Berubah Menjadi Dewi?)


Informasi

Type: TV
Episodes: 13
Status: Finished Airing
Aired: Oct 4, 2008 to Dec 27, 2008
Premiered: Fall 2008
Broadcast: Saturdays at 22:30 (JST)
Producers: Aniplex, Sony Music Entertainment, Ichijinsha
Licensors: Bandai Entertainment
Studios: A-1 Pictures, Ordet
Source: Manga
Genres: Comedy, School, Shounen, Supernatural
Duration: 23 min. per ep.
Rating: PG-13 – Teens 13 or older

Sinopsis

Anime ini bercerita tentang Mikuriya Jin, seorang pemuda yang memiliki indra supranatural yang kuat.

Suatu hari, Mikuriya diberi sebongkah kayu oleh temannya untuk dijadikan sebuah karya seni. Dan yang dia buat dari sebongkah kayu itu adalah patung replika dari seorang dewi.

Awalnya tidak ada yang terjadi dengan patung buatannya. Sampai akhirnya patung tersebut tiba-tiba berubah menjadi seorang manusia yang mengaku sebagai dewi.

Dari sinilah cerita bergulir. Sang dewi yang bernama Nagi pun mulai tinggal bersama Mikuriya.


OST

Opening Theme

“motto☆Hade ni ne! (motto☆派手にね!)” by Haruka Tomatsu

Ending Theme

#01: “Musuhi no Toki (産巣日の時)” by Haruka Tomatsu (eps 1-9, 11-12)
#02: “Theme of Shiligeya(しりげやのテーマ)” by Shilige Team (ep 10)
#03: “motto☆Hade ni ne! (motto☆派手にね!)” by Haruka Tomatsu (ep 13)


Review Penulis

Hmm, saya rasa anime ini lebih fokus ke cerita slice of life dan komedinya daripada menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan cerita utama.

Yah, karena si dewi alias si Nagi ini agak sedeng walaupun nggak sesedeng si Aqua di Konosuba.

Walaupun menitikberatkan keseharian dan komedi anime ini tidak melupakan cerita utamanya.

Seperti mengalahkan “kotoran” demi keselamatan kota atau lain-lainnya, dan tentu saja perkembangan ceritanya bakal menarik nantinya tapi itu nanti dulu.

Untuk komedi anime ini memang lucu tapi lucunya nggak sampai guling-guling, tapi cukup buat ketawa atau kesel.

Adanya karakter-karakter yang menarik perhatian dengan peran-perang yang klise, seperti teman masa kecil yang menyukai MC, karakter yang sembunyi-sembunyi suka sama MC dll.

Tapi, sayangnya di anime ini masih belum memperlihatkan romansa di pertengahan cerita, hanya di bagian akhir di mana masalah utama akan mencapai klimaks.

Nah, cerita ini yang membuat saya suka sama Kannagi. Masalahnya bikin kesel, padahal cua hal sepele tapi entah kenapa rasanya dapet gitu apa lagi pas mencapai klimaks.

Untuk anime tahun 2008, anime ini cukup fresh buat ditonton, grafiknya nggak terlalu buruk, ceritanya masih dapat dinikmati.

Fan-Servisnya juga lumayan lah buat segarin mata.

Kembali ke cerita, di mana si Nagi dan MC lagi bertengkar. Di sini beberapa hal-hal yang menjadi pertanyaan di episode sebelumnya akan dijawab, ditambah–

Perkembangan hubungan MC dan Nagi semakin menguat, jujur saya merinding saat melihat episode 13-nya.

Karena, entah kenapa ini anime banyak banget doujin bait-nya. Soalnya di episode 13 itu, saat penyelesaian masalah selesai.

Mereka berdua saat pulang ke rumah kaya orang yang pacaran, mirip banget sama alur VN yang pernah saya mainin, jadi berharap ada adegan “lebih”-nya.

Mukanya pada merah, udah mikir nggak bener deh pokonya, itu yang membuat saya puas dengan penyelesaian masalahnya.

Dan jangan berharap lebih karena ini anime biasa bukan H+ ya, jadi nggak ada adegan lebih dari itu hahaha.

Grafik seperti yang saya bilang cukup bagus, gambarannya nggak terlalu kasar dan nggak terlalu aneh dari proporsi dan lain-lainnya.

Soundtrack sih … hmm bisa dibilang lumayan lah.

  • Grafik : 8 (Di tahunnya)
  • Story : 8
  • Soundtrack : 8
  • Enjoyment : 8.5
  • Average : 8.1
  • Nilai : 7.5

Re-Watchability : 2/5

(5)- Di manapun, kapanpun, berapa kalipun kalian bisa menontonnya lagi.

(4)- Benar-benar pas buat ditonton lagi sampai lebih dari 3 kali

(3)- Sekali lagi boleh, 2 sampai 3 kali buat fans dari series ini.

(2)- Nonton sekali sudah cukup.

(1)- Tidak worth buat ditonton ulang, bahkan males buat nonton sampai tamat.


Itu saja buat Review Anime – Kannagi (Patung Dewi Yang Berubah Menjadi Dewi?)

Tunggu review anime lainnya di sini ya! Sampai jumpa lagi!

Comments

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More