Sejak 2016, anime dengan genre isekai sudah menjadi fenomena dalam industri anime Jepang. Jika kalian sendiri adalah penggemar anime, kalian pasti pernah mendengar kata “isekai” ini. Isekai sendiri jika di translasi secara harfiah ke dalam bahasa Indonesia, berarti “dunia lain”. Singkatnya, genre ini menggambarkan seorang main character (karakter utama) yang terperangkap atau berpindah ke dunia lain.
Lantas, mengapa anime dengan genre isekai semakin banyak?
Pelarian dari Dunia Nyata
Ada satu mental dalam hidup, dinamakan escapism (eskapisme). Eskapisme adalah sebuah sikap hidup yang seseorang tersebut cenderung untuk melarikan diri dari kenyataan. Orang yang memiliki mental eskapisme selalu melihat dunia bahwa dunia tersebut membosankan dan terkadang penuh tekanan. Maka dari itu, isekai menawarkan dan menjadikan jawaban untuk orang-orang yang memiliki eskapisme. Mulai dari adanya fantasi dalam dunia anime tersebut, sampai karakter tersebut dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan dalam dunia nyata.
Kepopuleran genre Isekai di Jepang
Dalam dunia bisnis, studio animasi akan membuat adaptasi anime jika judul anime tersebut laku di pasaran, hal ini dilakukan agar sebuah studio animasi dapat mengambil keuntungan, entah itu materi atau reputasi. Ini sudah dibuktikan dengan judul Sword Art Online yang dimana sangat populer di Jepang dan juga global pada jamannya. Bahkan, di tahun lalu (2022) merilis anime movie berjudul Sword Art Online the Movie: Progressive Scherzo of Deep Night. Hal inilah yang menjadi inspirasi bagi para penulis atau pengarang (author) lainnya agar membuat cerita dengan genre Isekai, dengan harapan bisa menyandingi kepopulerannya Sword Art Online.
Jika melihat beberapa contoh anime lain, anime Re:Zero kara Hajimeru Isekai Seikatsu juga sukses mendapatkan kepopulerannya pada tahun 2016, Isekai wa Smartphone to Tomo ni pada tahun 2017, dan Kenja no Mago pada tahun 2019. Bahkan, menurut Crunchyroll pada tahun 2021 menyatakan bahwa setiap 5 anime yang dirilis, pasti ada 1 judul anime yang bertemakan isekai. Jadi, tidak heran bahwa tahun ini atau bahkan tahun kedepannya akan ada terus judul anime yang bertemakan isekai.
Karakter yang “relate” dengan Penonton
Banyak main character (karakter utama) yang memilik sifat atau sikap yang sama dengan sang penonton di dunia nyata. Hal inilah yang membuat sebuah anime itu lebih “terhubung” dengan sang penonton karena rasa relate itu sendiri yang dapat lebih mudah mengaitkan diri sang penonton dengan karakter anime, dan merasakan pengalaman sang karakter utama. Seperti contoh, karakter utama dalam anime-anime dengan overpower di kehidupan sebelumnya memiliki karakter yang no life, masuk ke dalam isekai (dunia lain), dan memiliki kekuatan superpower yang dapat menghancurkan musuh-musuh atau biasa disebut sebagai raja iblis. Contoh seperti itu yang membuat penoton merasa relate dengan anime-anime dengan genre isekai.
Pembahasan Tema yang Lebih Relevan
Meskipun anime dengan genre isekai sifatnya eskapisme, bukan berarti cerita yang terkandung adalah tidak relevan. Banyak isekai yang membahas tema-tema yang lebih relevan dengan real life (kehidupan nyata). Misalnya, anime isekai dengan tema cinta, kematian, dan persahabatan. Tema seperti itu yang membuat anime isekai lebih disukai, apalagi dalam dunia isekai dapat dicampur dengan fantasi, apalagi overpower.
Menjadi Jawaban dengan Trope “Zero to Hero”
Poin ini opini pribadi dari saya. Ngomong-ngomong soal overpower yang disebutkan pada poin-4, isekai dan overpower adalah jawaban dari trope zero to hero. Trope adalah konvensi dalam sebuah cerita. Maksudnya, trope berperan sebagai sebuah penggambaran situasi yang pentonton sudah kenali duluan karena pernah melihatnya dalam cerita anime lainnya, yang membuat terkesan bahwa kita sudah pernah melihatnya (mainstream). Misalnya, dalam cerita shonen, trope yang paling sering digunakan adalah zero to hero. Artinya, karakter utama yang bukan siapa-siapa, perlahan-lahan menjadi orang yang kuat serta terkenal (atau biasa kita kenal sebagai zero to hero). Balik lagi, trope isekai overpower adalah jawaban untuk pentonton yang sudah bosan dengan trope zero to hero yang dimana juga sebenarnya mainstream.
Terlepas dari poin-poin diatas, pada akhirnya kita sebagai penonton tentunya suka dengan genre yang kita sukai. Isekai adalah salah satu genre untuk orang yang suka dengan tema dunia lain, yang dimana jawaban untuk eskapisme. Selain itu, ada peminat anime dengan zero to hero, yang membuat kita lebih simpati pada karakter utama dan terikat secara emosional. Kita sebagai penonton hanya bisa menyaring genre sesuai dengan apa yang kita minati, dan sesuaikan dengan judul anime yang kita ingin tonton.
Menurut saya, genre isekai adalah genre yang tidak perlu dipermasalahkan. Hanya saja dengan catatan bahwa alangkah lebih baiknya jika author (pengarang) dapat membuat dan mengolah ceritanya lebih unik daripada cerita yang terkesan template karena menggunakan trope yang sama. Mungkin, dengan cara dunia fantasinya bekerja, penggambaran karakter-karakter yang jauh berbeda dari yang penonton ekspetasikan, atau ada cerita tersirat yang membuat penonton semakin bertanya-tanya tentang sebuah cerita dan karakter yang disajikan.