Kok Bisa Ga Suka Five Nights at Freddy’s Movie?

SPOILER ALERT! Mungkin saja dalam review ini mengandung spoiler, lanjutkan dengan tanggung jawab sendiri.

 

Pasha Lovarian – Five Nights at Freddy’s Movie telah dirilis pada tanggal 25 Oktober 2023 di Indonesia.

Five Nights at Freddy’s adalah salah satu franchise game horor yang sangat populer di dunia.

Seri game ini telah menarik perhatian jutaan fans dengan atmosfer yang mencekam dan karakter ikonik seperti Freddy Fazbear dan teman-temannya.

Tidak mengherankan bahwa adaptasi film Five Nights at Freddy’s telah lama dinantikan oleh para penggemar, termasuk saya.

 

Josh Hutcherson

 

SINOPSIS

Tokoh utama dalam cerita ini adalah Mike (Josh Hutcherson), yang dipaksa untuk mengambil pekerjaan sebagai seorang petugas keamanan di sebuah restoran pizza yang ditinggalkan untuk menjadi kakak yang bertanggung jawab.

Sebelum menerima pekerjaan yang cukup membosankan ini, Mike sebenarnya bekerja sebagai petugas keamanan di mal.

Namun, dia dipecat karena secara keliru “menyerang” seorang pelanggan yang dia kira merupakan seorang penculik, padahal sebenarnya hanya seorang bapak biasa.

Setelah kedua orangtuanya meninggal, Mike sekarang harus bertanggung jawab atas adik perempuannya yang masih kecil, Abby (Piper Rubio), agar dia tidak jatuh ke tangan bibinya, Mary Stuart Masterson.

Selain ruangan misterius dengan sistem pengawasan CCTV, ada beberapa hal lain yang mengganggu pikiran Mike saat dia bekerja di restoran pizza ini.

Menurut kabar yang beredar, ada beberapa anak kecil yang menghilang di tempat ini dan belum ditemukan hingga saat ini.

Inilah alasan mengapa tempat ini akhirnya ditutup.

Mungkin itulah sebabnya Mike sering bermimpi tentang hal-hal aneh akhir-akhir ini.

Tapi sebenarnya, apa yang sebenarnya terjadi di tempat ini?

 

 

Freddy Fazbear, Chica, dan Bonnie

 

NOSTALGIA KERAS

Sebagai sebuah film horor, Five Nights at Freddy’s Movie mempunyai visual yang menarik.

Apalagi dengan nuansa tahun 80-an yang membuat lebih horor dan memiliki atmosfir nostalgia.

Jika masa kecil kamu dipenuhi FNAF, maka kamu akan merasakan nostalgia yang sangat-sangat keras dari film ini.

 

MASALAH DENGAN KRITIKUS

Banyak orang mengatakan bahwa Five Nights at Freddy’s Movie sebenarnya ingin dibawa kemana? Bukan komedi, bukan horor, tapi bukan juga bukan thriller.

Kritikus serta reviewer lain mengatakan bahwa Five Nights at Freddy’s Movie lebih terasa drama keluarga atau kriminal psikologi dibandingkan horor, dibalut dengan teror yang murahan.

Tidak sedikit juga orang-orang mengatakan film ini lebih terasa cringe.

Bahkan di IMDb mendapatkan rating 5,6/10.

Sedangkan di Rotten Tomatoes mendapatkan 27% dari 157 suara.

 

Scraptrap

 

 

HANYA UNTUK FANS

Saya pikir Five Nights at Freddy’s Movie tidak untuk semua orang.

Menurut saya, film ini sudah sangat bagus jika diingat bahwa ini adalah film perdana dari adaptasi game FNAF, yang membuat saya berpikir “para kritikus hanya lebay“.

Saya juga merasa film ini adalah love letters (surat cinta) dari Scott Cawthon sebagai penulis asli dari FNAF pada fansnya yang juga suka pada film serta gamenya secara general/umum, bukan pecinta horor fanatik dan moviegoers.

Apalagi film FNAF ini ratingnya adalah PG-13, yang membuat Scott Cawthon harus menahan diri untuk tidak menjadikan filmnya menjadi lebih gore (seperti dalam gamenya), serta membuat filmnya menjadi lebih bocil friendly.

Jika kamu tidak mengikuti lore dari game, kamu akan bingung dan kesulitan mencerna film ini secara keseluruhan.

Saya tidak mengerti kenapa film perdana bisa-bisanya diekspetasikan setara dengan film Marvel, dkk.

Apa dikritik karena cerita? Saya pikir memang sudah seharusnya cerita film FNAF harus sedikit diubah dari game (membuat universe baru, mungkin) karena memang tidak semua yang menonton FNAF mengerti cerita dalam game

Ditambah dengan plot twist yang diberikan, saya rasa sudah memberikan kesan baik terhadap non-fans yang umum.

Jika kamu mengikuti lore dari game, kamu akan mengerti jalan ceritanya, apalagi tau easter egg yang diberikan Scott.

Hanya saja, saya berpikir bisa dibuat lebih baik dari ini.

Misalnya, dengan menambahkan sistem gameplay yang mirip dengan game (yang selalu melihat monitor dan mengawasi animatronik) daripada tidur dalam ruang sekuriti.

 

Jika film Five Nights at Freddy’s mendapatkan sekuel, saya pasti akan menontonnya lagi. 8.5/10

Comments

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More