Review Anime – Denki-gai no Honya-san (Kehidupan di Toko Buku)
Halo-halo, ketemu lagi sama saya di sesi review anime, kali ini saya akan membahas atau me-Review Anime – Denki-gai no Honya-san (Kehidupan di Toko Buku)
Sebenarnya anime apakah Denki-ga itu? Anime-nya sendiri memiliki hal-hal yang bisa disebut segar, hal positif dan negatif pun ada di anime ini.
Saat saya masih kebingungan dengan mencari anime komedi, dan menemukan anime ini, bisa dibilang saya cukup beruntung.
Namun ada hal-hal yang kurang yang terkesan hilang nantinya, apa itu? Kalau begitu langsung saja ini dia Review Anime – Denki-gai no Honya-san (Kehidupan di Toko Buku)
Sinopsis:
Inti cerita pada anime ini adalah para karyawan Umanohone, sebuah toko fiksi yang bergerak pada penjualan pernak-pernik anime dan manga.
Karyawan toko tersebut terdiri dari Kantoku, Hiotan, Fu Girl, Umio, Sommelier, Kameko serta Sensei.
Interaksi diantara mereka semua terjadi, terutama karena sifat dan hobi mereka yang berbeda-beda.
Seperti Kantoku yang memiliki hobi merekam video orang-orang dan sempat memusingkan Hio,
Fu Girl yang mengejar-ngejar Umio demi latihan membasmi zombie, ataupun Sommelier yang memiliki kemapuan rekomendasi dan nasehat layaknya Mario Teguh memberikan motivasi.
Selain itu juga ditampilkan mengenai lika-liku dunia bisnis pernak-pernik anime, seperti ketika mendapatkan inspeksi dari Dinas setempat ataupun repotnya para karyawan ketika toko sedang membuat event diskon.
Tak tertinggal pula drama percintaan yang dialami oleh para karyawan yang bekerja di Umanohone.
Source : Wibudesu
Review Penulis
Denki-ga pada awalnya adalah anime dengen genre slice of life, comedy, dan dirty joke.
Pada episode awalan saya benar-benar menikmati kelucuan dari anime ini, karakter-karakter yang menarik, parodi-parodi yang lucu, lawakan jorok yang bisa dibilang hal segar yang jarang ditemui.
Semuanya sangatlah enjoyable, tiap karakter yang tidak mempunyai nama ini mempunyai sifat-sifat yang unik dan kuat.
Namun semuanya pasti akan berubah, sekitar pertengahan course, atau 5-6 episode komedi dan lawakan jorok mulai berkurang.
Di genre utama memang tidak ada namanya romance, namun entah kenapa di anime-nya sendiri malah fokus pada pendekatan tiap karakter yang mempunyai pasangan dan bahkan kisah cinta yang agak sedikit rumit.
Memang sih komedinya nggak hilang namun hanya berkurang, namun tetap saja berkat adanya pendekatan tersebut unsur komedi lucu dan lawakan jorok mulai menghilang dari anime ini.
Memasangkan tiap karakter bukanlah hal yang buruk, aku suka bagian pendekatan mereka, mengingatkanku pada anime Wagnaria!.
Tapi karena memasangkan karakter yang difokuskan itu anime-nya menjadi kurang pas.
Ceritanya sendiri bagus, tidak banyak bagian yang monoton, kekurangan di anime ini hanyalah karakterisasi yang berubah terlalu cepat berkat pendekatan tiap karakter.
Untuk grafik, bisa dibilang kurang bagus dan detail, tapi dari situlah komedinya dengan grafik yang fleksibel ini bisa dibilang grafiknya cocok untuk situasi di anime ini.
Penggambaran karakternya juga bagus, dari bagian komedi atau adegan biasa. Karakter-karakter yang digambar sangatlah imut.
Kalau soundtrack saya kurang memfokuskan itu, namun jika saya diharuskan menjawab dengan singkat maka akan saya jawab cukup bagus. Opening dan Ending lumayan enak buat didengar.
Musik latar belakangnya pun terkadang pas dengan suasananya.
Tapi ada juga banyak hal yang membuat anime ini layak untuk ditonton dan dinikmati, selain karakternya yang imut komedinya yang segar tidaklah terlalu buruk.
Walau berkurang, tapi bagian komedi yang tidak hilang sepenuhnya itu masihlah bisa bersinar di anime ini. Juga ada beberapa scene yang menceritakan kilas balik karakter yang tidak disangka-sangka.
Juga beberapa adegan pendekatan karakter sangatlah manis, walau hanya beberapa dari itu.
Review Akhir
- Story : 6/10
- Grafik : 7.4/10
- Sound : 6/10
- Enjoyment : 7.5/10
- Karakterisasi : 6/10
- Nilai : 6.5
Re-Watchability : 3/5
(5)- Di mana pun, kapan pun, berapa kali pun kalian bisa menontonnya lagi.
(4)- Benar-benar pas buat ditonton lagi sampai lebih dari 3 kali
(3)- Sekali lagi boleh, 2 sampai 3 kali buat fans dari series ini.
(2)- Nonton sekali sudah cukup.
(1)- Tidak worth buat ditonton ulang, bahkan males buat nonton sampai tamat.
Itu saja buat Review Anime – Denki-gai no Honya-san (Kehidupan di Toko Buku)
Sampai jumpa lagi di Laskar Anime Indonesia!