Animers – Selamat malam untuk semua sahabat Animers. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit review untuk anime yang bisa dikatakan unik karena jalan temanya sendiri yakni, Death Parade.
Bagi kalian yang tidak tau, Death Parade sendiri menggunakan tema yang cukup unik untuk disimak. Dengan berbagai plot tiwst didalamnya membuat seri ini begitu diminati oleh banyak orang.
Biar kalian tidak penasaran yuk simak reviewnya berikut ini.
Detail Anime:
Judul Anime
Judul | Death Parade |
Jepang | デス・パレード |
Detail
Tipe | TV |
Status | Selesai Tayang |
Musim Perdana | Winter 2015 |
Tayang | 10 Jan 2015 – 28 Mar 2015 |
Total Episode | 12 |
Durasi | 23 menit |
Rating | Dewasa |
Genre | Mystery, Game, Psychological |
Studio | Madhouse |
Lisensi | FUNimation |
Produser | VAP, DAX Production, Nippon Television Network |
Website | – |
Skor | 8.44 |
Sinopsis:
Jiwa orang-orang yang baru saja meninggal dunia akan dibawa secara berpasangan ke sebuah tempat mirip bar yang disebut Quindecim.
Di sana, seorang Saiteisha atau pengambil keputusan bernama Decim akan mengharuskan mereka saling bertarung melalui suatu permainan, dan kemudian berdasarkan permainan tersebut menentukan nasib mereka selanjutnya, apakah dilahirkan kembali ke dunia ataukah justru selamanya jatuh di dalam ketiadaan
Namun, meski selama ini mereka selalu menjalankan tugas dengan patuh, lama-kelamaan muncul keraguan di antara para Saiteisha sendiri jika metode yang mereka gunakan adalah cara yang benar untuk menilai jiwa seorang manusia.
PV
Sinopsis:
Memang ada drama yang kental pada kisah setiap tamu yang datang ke Quindecim, baik pada sisi masa lalu mereka sendiri maupun pada sisi keputusan yang diambil oleh para Saiteisha atas mereka, tetapi hampir tidak ada emosi yang terasa darinya, atau paling tidak, tidak sebanyak yang diharapkan.
Pengungkapan semua tragedi dan ironi yang terdapat di dalamnya seolah dipaksakan terjadi, sehingga kisah-kisah tersebut pun kemudian terkesan sengaja terlalu didramatisir.
Penyebab utamanya adalah karena tidak pernah ada alasan yang masuk akal mengapa mereka mesti dinilai melalui sebuah sistem semacam Quindecim, mengapa mereka diharuskan mengalami kembali kehidupan mereka sekali lagi sebelum bisa dinilai.
Namun sejatinya anime ini tetap menghadirkan plot yang cukup unik dan tak membosankan. Bukan tidak mungkin bahwa anime ini mampu untuk mendongkrak popularitasnya saat dulu.
Karakter:
Apakah seorang Saiteisha sebaiknya memiliki emosi atau tidak? Anime ini ingin mengajukan pertanyaan tersebut. Namun, barangkali terlebih dahulu dia mesti bertanya kepada dirinya sendiri, apa yang sebenarnya dia maksud dengan ‘memiliki emosi’.
Sebab ketika dia menyebutkan bahwa keadaan awal seorang Saiteisha adalah tidak memiliki emosi, pada kenyataannya sebagian dari mereka adalah justru sebaliknya — Nona akan merasa jengkel, Ginty selalu marah-marah, dan Quin bersikap ceria.
Apakah bagi anime ini istilah emosi hanya mengacu pada kesedihan, dan selain itu bukan termasuk di dalamnya? How … ridiculous! Padahal, jika dilihat dari tokoh-tokoh tambahan, yaitu para manusia yang datang ke Quindecim.
Anime ini seharusnya tahu banyak tentang emosi, dan bahkan sangat berhati-hati dalam membedakan satu jenis emosi dari yang lainnya, tetapi entah mengapa, dia seolah tidak mampu menunjukkan kecermatan yang sama pada tokoh-tokoh yang lebih berpengaruh.
Meski di satu sisi mungkin bisa dipahami bahwa sekelompok orang yang tidak memiliki emosi memang tidak akan menjadi tontonan yang cukup menarik, dari segi korelasinya dengan cerita, saat anime ini terus mengajukan pertanyaan di atas, semakin jelas pula betapa tidak sesuai karakter para tokohnya.
Art:
Terdapat sinematografi yang baik berupa kombinasi close-up, slow-motion, dan gerakan kamera yang dinamis untuk membuat momen-momen tertentu tampak signifikan, namun sayang jumlahnya masih terlalu sedikit untuk menjadikan anime ini benar-benar istimewa.
Meski demikian, kualitas animasinya sendiri sangat bagus, berada di atas rata-rata anime lain pada umumnya, maka tanpa bantuan sekalipun, visual di anime ini sebenarnya sudah lebih dari memuaskan.
Musik:
Sesuatu yang spesial hadir di OST mereka. Madhouse berhasil memberikan gambaran yang baik ketika mereka mulai mengalirkan musik pada OP maupun ED. Tentu saja itu menjadi nilai tambah dari saya sendiri.
Nah sahabat Animers itulah review untuk anime Death Parade. Akhir kata sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya.
Dengan cerita dan plot twist unik membuat seri ini menjadi salah satu favorit saya.
- Jalan Cerita 9
- Karakter 9
- Art 9
- Musik 9