Dunia anime memang tidak asing dengan suasana gelap karena sudah banyak seri dan proyek yang digunakan untuk menceritakan narasi yang berbeda-beda dengan cara yang baru.
Kebanyakan anime ini bisa mendorongnya hingga batas kewajaran dari subyek tersebut, dan sering kali anime tersebut mendapatan popularitas yang tinggi atau kritik habis-habisan karena eksekusinya.
Dan akhir-akhir ini, kontroversi utama dibawa oleh adaptasi anime Goblin SLayer karya Kumo Kagyu dan Noboru Kannatsuki.
Anime ini mengandung kekerasan, kejahatan seksual, dan presentasi brutal sehingga menjadi ramai diperbincangkan para penikmat anime di dunia dan Indonesia.
Goblin Slayer diproduksi oleh Whit Fox dan disutradarai oleh Takaharu Ozaki (Girls’ Last Tour) dengan Hideyuki Kurata (Made in Abyss) yang menyusun komposisi seri ini dari naskah Yosuke Koroda (Boku no Hero Academia).
Anggota staff dari seri ini memamng memiliki pengalaman menyampaikan tentang dunia yang lebih suram, tanpa harapan dan Goblin Slayer masuk dalam hal itu.
Anime ini mempunyai identitas yang sangat keras.
Untuk kamu yang hanya menikmati anime saja, mungkin tidak tahu bagaimana manga dari Goblin Slayer.
Terbukti dari kontroversi yang lahir dari episode pertama. Sederhananya, teaser dan tampilan yang dibagikan tidak mengungkap sisi lain dari petualangan yang ditayangkan selama musim gugur ini.
Dan sebagian besar penonton sangat terkejut dengan aksi brutal di episode pertama, karena warna cerah dari desain karakter menit awal layaknya anime isekai yang seru.
Bahkan setelah adanya penyensoran, kesan ketidakjelasan tersebut masih tertinggal.
Episode pertama anime ini jelas menampilkan kekerasan seksual oleh goblin kepada seorang petualang wanita. Animenya memang mendapat sensor, tapi terdappat celah-celah konteks dengan isyarat audio dan visual yang berbeda.
Anime adventure lainnya mungkin akan menceritakan kisah para petualang untuk mencapai keinginannya, tapi berbeda dengan Goblin Slayer yang lebih bersenang-senang dalam aksi pembantaian daripada konteks tersebut.
Sebenarnya, kekerasan tersebut menekankan betapa berbahayanya kesalahan karena tidak mengetahui apa yang akan dihadapi.
Di situ terlihat tiga kehidupan dipaksa terhenti, menjadi bulan-bulanan dan makanan para goblin.
Bahkan situs streaming Crunchyroll telah membuat keputusan untuk menambahkan peringantan konten sebelum diputarnya setiap episode Goblin Slayer.
Sementara itu, episode kedua lebih menyajikan tentang masa lalu karakter dan mengapa dia menjadi seperti itu.
Awal kisah Goblin Slayer yang kontroversial
Goblin Slayer merupakan serial novel ringan yang pertama dibuat oleh Kumo Kagyu dengan ilustrasi yang dilakukan oleh Noboru Kannatsuki pada tahun 2016.
Seri ini menceritakan tentang seorang Priestess, gadis polos yang meninggalkan gereja untuk menjadi petualang.
Dia bergabung dengan party yang berisikan para rookie yang memiliki misi untuk membunuh beberapa goblin. Namun sayangnya, perjalanan ke selatan ini dipenuhi dengan racun, kecacatan, pemerkosaan dan kebrutalan dalam berbagai cara.
Sang pahlawan Goblin Slayer, seorang pria pendiam yang tidak pernah melepas armornya, muncul dan menyelamatkan priestess tersebut dari sergapan goblin.
Si pahlawan memiliki tujuan untuk membunuh semua goblin, dan tidak akan berhenti sampai semua musnah dari bumi.
Bahkan anak-anak goblin, yang dianggap oleh Goblin Slayer bukanlah makhluk baik karena sifat alami seperti yang ditampilkan dalam mangga.
Lalu bagaimana dengan kamu? Apakah kamu memiliki kesan tersendiri untuk adaptasi anime ini? Berikan di kolom komentar dan semoga saja seri kontroversial ini akan dikenang karena ceritanya daripada kontroversi yang hadir di dalamnya.