Review Anime – Death March Kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku

Halo, halo. Kita ketemu lagi di Laskar Anime Indonesia! Sekarang kita akan Review Anime – Death March Kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku

Anime ynag baru saja tamat ini mungkin bisa disebut anime bagus atau nggak, tergantung selera dan pandangan apa yang kalian gunakan.

Maka dari itu, langsung saja ini dia Review Anime – Death March Kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku


Information
Type: TV
Episodes: 12
Status: Finished Airing
Aired: Jan 11, 2018 to Mar 29, 2018
Premiered: Winter 2018
Broadcast: Thursdays at 23:30 (JST)
Producers: Sotsu, AT-X, DIVE II Entertainment, Tokyo MX, Avex Pictures, BS11, Kadokawa, KLab
Licensors: Funimation
Studios: Silver Link., Connect
Source: Light novel
Genres: Fantasy
Duration: 23 min. per ep.
Rating: PG-13 – Teens 13 or older

Sinopsis

Menceritakan Suzuki Ichirou, seorang programmer berumur 29 tahun yang tiba-tiba terlempar ke dunia lain.

Tidak hanya itu, dia juga mendapat kekuatan besar yang membuatnya menjadi salah satu petualang level atas.

Dimulailah petualangan yang menghangatkan, terkadang serius, dan cerita harem-nya di dunia lain.

Source : Meownime


OST

Opening Theme

“Slide Ride (スライドライド)” by Run Girls, Run!

Ending Theme

“Suki no Skill (スキノスキル)” by Wake Up, Girls!


Review Penulis

Hal pertama yang akan saya kasih tahu adalah, bagi kalian yang suka menonton anime dengan “Quality” yang tinggi, sangat tidak disarankan nonton anime ini.

Kenapa?

Karena pastinya kalian sudah terbiasa menonton anime dengan genre isekai, fantasi yang full action, ‘kan? Makannya pasti kalian menggolongkan anime sejenis itu dengan anime ini.

Saya menonton anime ini dengan kacamata slice of life, dan ya, saya dapat memahami dan memaklumi isi anime ini. Konteks yang diberikan anime ini memang klise.

Mari kita review lagi dari awal.

Di episode pertama kita akan diberikan tontonan keseharian dari seorang programer selama setengah episode lebih, setelah saat ia menyelesaikan coding dan tidur.

Dia tersadar kalau dirinya berada di dunia yang berbeda saat dia terbangun dan menganggap bahwa itu mimpi.

Pada awal episode sih, keren banget gitu. Ngeluarin meteor dan naik level dengan kecepatan yang tinggi hingga bisa dianggap cheat.

Dan alasan inilah, membuat anime ini mendapat rating gede di awal. Karena berharap anime ini memberikan aksi yang wah.

Tapi, ekspektasinya terlalu tinggi kepada anime dengan hanya genre fantasi saja.

Selanjutnya di episode Satou pergi ke kota terdekat, dan sebelum itu Satou menyelamatkan seorang gadis yang nantinya menjadi Heroine utama di anime ini.

Nah dimulailah kehidupan keseharian di genre fantasi pada umumnya, tapi ini bukan hanya setengah episode tapi beberapa episode.

Author Death March mungkin berpikiran hal, “Apa yang akan aku lakukan jika aku berpindah dunia?”

Maka jawabannya adalah menjelajah terlebih dahulu dan merasakan suasana di dunia baru itu bukan? Ini adalah pemikiran paling logis jika seseorang berada di situasi seperti itu.

Maka dari itu, cerita Death March berpusat pada keseharian Satou selama beberapa episode, selanjutnya cerita mulai agak serius saat berada di dungeon contohnya.

Tapi, sayangnya Satou labil dan ragu-ragu menggunakan kekuatanya, yang emang bikin ganjel banget. Tapi, itu dilakukan agar tetap ke jalan slice of life biasa.

Dan setelah itu, mulailah terbentuk harem-nya Satou yang kebanyakan di bawah umur tersebut. Tapi, tidak ada ecchi atau pelecehan berlebihan di anime ini.

Yang memang menjadi nilai tambah, bahan ecchi aja cuma ke harem-nya yang umurnya udah mencukupi. Satou juga menganggap bahwa dirinya adalah wali mereka.

Sebagai sesama penulis saya dapat sedikit menilai alur dari anime-nya, contohnya penyimpanan foreshadowing yang sering muncul di anime ini.

Tapi, sayannya foreshadowing-nya tidak sempurna dan malah disebutkan kembali, jadi serasa nggak berguna, tapi ada juga yang berhasil dan memang pas banget.

Juga, ada beberapa joke yang lumayan lucu. Tapi saya tertarik pas si Satou melakukan — sama para —-, dan di episode 11 juga waktu neraktir semua pelanggan di bar itu.

Kapan lagi ada MC yang melakukan *** selain kepada harem-nya? Mungkin bagi kebanyakan orang ini hal biasa.

Tapi bagi saya ini hal yang bagus, karena author sudah mempelajari kebudayaan abad pertengahan dengan baik, karena hal semacam itu bahkan lebih sudah biasa.

Untuk desain karakter, cewe-cewenya nggak kawai banget kaya yang sebelah, juga sifatnya menganggu banget. Tapi hal itu membuatnya lebih realistis lagi.

Karena jika semuanya sempurna, itu benar-benar penuh sama khayalan, ‘kan? Maka dari itu ini menjadi nilai tambah lainnya.

Hal apa yang paling saya suka saat nonton anime ini? Maka saya akan jawab fantasi-nya.

Memang fantasinya masih belum kerasa di pertengahan course, tapi setelah melewati dungeon fantasinya mulai terasa dan menarik.

Terutama pada episode 10 di mana si loli elf berdo’a, dan di situlah muncul efek roh, dan BGM, yang berhasil membuat saya merinding dan senyam-senyum.

Juga di episode 11, saat Satou mau kembali dari area penyihir. Ahhh, bukankah hal itu indah? Memang benar world building-nya nggak terlalu kerasa karena bukan genre adventure.

Jadi nggak nambah nilai dari grafiknya, tapi cukup dengan hal itu, udah enak banget buat dinikmati kok.

Buat soundtrack-nya, saya suka sama opening dan ending-nya. Lebih tepatnya suka banget, di beberapa kasus ada juga BGM yang enak di suatu kejadian di anime itu.

Saya menikmati anime ini kok, bahkan menjadi anime yang saya tunggu rilisannya. Karena selain Yuru Camp, anime ini juga menjadi anime relax yang saya cari.

Buat finishing ending-nya, hmm saya kira lumayan pas. Juga, adegan-adegan romance antara MH sama MC, kerasa banget kisah cinta abad pertengahannya loh.

  • Story : 7.7
  • Sound : 8.5 (Seiyuu : 7 karena loli semua suaranya!)
  • Grafik : 8.5
  • Enjoyment : 9
  • Average : 8.4
  • Nilai : 8

Re-Watchability : 3/5

(5)- Di manapun, kapanpun, berapa kalipun kalian bisa menontonnya lagi.

(4)- Benar-benar pas buat ditonton lagi sampai lebih dari 3 kali

(3)- Sekali lagi boleh, 2 sampai 3 kali buat fans dari series ini.

(2)- Nonton sekali sudah cukup.

(1)- Tidak worth buat ditonton ulang, bahkan males buat nonton sampai tamat.


Nahhh, bagaimana dengan review saya? Kurang kah? Membuat Anda tertarik menontonnya kah?

Itu saja buat Review Anime – Death March Kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku

Jika ada kritik dan saran buat review saya, komen aja ya!

Sampai jumpa lagi di Laskar Anime Indonesia!

Comments

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More